Cerita Fiksi, Bagian yang Paling Disukai, Persamaan dan Perbedaannya dengan Pengalaman Pribadi
Halo, Kawan Cergas.
Masih ingatkah kawan cergas dengan cerita fiksi?
Apakah yang dimaksud dengan cerita fiksi?
Ya, cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi
cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan (fantasi) dan bukan berdasarkan
kejadian nyata, hanya berdasarkan imajinasi pengarang.
Cerita fiksi sering bisa membuat pembacanya merasa
senang karena alur ceritanya menarik, sangat asyik untuk diikuti serta kisah-kisahnya
yang kadang dapat memberikan cerminan kepada pengalaman nyata dari pembacanya.
Cerita fiksi juga sering kali dapat memberikan pesan moral tersendiri kepada
pembacanya.
Meskipun merupakan cerita rekaan atau imajinasi, tak
jarang pula cerita fiksi juga ditulis bedasarkan pengalaman penulisnya yang
dianggap menarik. Oleh karena itu saat membaca cerita fiksi, pembaca bisa
mendapati bagian-bagian tertentu yang sangat disukai. Dari membaca cerita
fiksi, pembaca juga dapat memperoleh perbandingan antara isi cerita dengan pengalaman pribadi pembaca.
Bacalah cerita fiksi berikut ini!
Kado
Ulang Tahun Ibu
Oleh
Diana Karitas
Tsaqif termenung pagi
ini di kelasnya yang masih sepi. Tsaqif memang biasa datang pagi ke sekolah.
Namun, biasanya ia akan main bola di lapangan sekolah dengan atau tanpa teman.
Ia memang suka bermain bola. Amir yang datang kemudian memerhatikannya dengan
heran. Tidak biasanya, pikir Amir.
“Selamat pagi,
Tsaqif,” sapa Amir. “Nampaknya ada yang sedang kamu pikirkan, ya?” tanya Amir.
Amir dan Tsaqif berteman cukup dekat. Mereka juga anggota tim sepak bola di
sekolahnya.
“Oh, selamat pagi,
Mir. Iya nih, aku sedang memikirkan kado apa yang akan kupersembahkan untuk
ibuku. Ibu hendak ulang tahun minggu depan. Kali ini aku ingin memberikan
sesuatu untuk beliau, tapi aku bingung. Kira-kira apa yang bisa aku berikan, ya
Mir?” tanya Tsaqif.
“Wah, aku juga pernah
seperti itu ketika harus mencari kado untuk ibuku.
Yang aku tahu, ya
Qif. Ibu paling suka sesuatu yang dibuat oleh anaknya sendiri! Ibuku terharu
sampai menangis ketika aku hanya memberikan kartu ucapan ulang tahun yang aku
buat sendiri untuk beliau,” cerita Amir.
“Wah, idemu menarik,
Mir!” kata Tsaqif dengan mata berbinar. “Terima kasih, Mir! Aku tahu apa yang
akan kuberikan untuk ibuku! Yuk, kita main bola, yuk! Masih ada waktu sebelum
mulai pelajaran pagi ini,” ajak Tsaqif bersemangat.
Pada saat jam
istirahat, Tsaqif bergegas menemui Pak Barno, guru kelasnya. Setelah berbincang
sebentar, keduanya berjalan beriringan menuju ruang guru. Tak berapa lama,
Tsaqif membawa sesuatu di tangannya. Ia tampak gembira, lalu mendekati Amir
yang sedari tadi menunggunya di depan kelas.
“Mir, aku sudah
mendapatkan sesuatu untuk ibuku. Pasti beliau senang sekali,” jelas Tsaqif
riang.
“Wah, cepat sekali,
Qif? Boleh aku tahu benda apa yang akan kamu berikan untuk ibumu?” tanya Amir
tidak sabar.
“Hmmm. Sebenarnya ini
kejutan untuk ibuku, tapi karena kamu yang membantuku mendapatkan ide ini,
bolehlah aku beri tahu kamu. Tapi nanti bantu aku membungkusnya, ya!” kata
Tsaqif. Lalu, ia membuka kertas koran yang digunakannya untuk membungkus benda
itu.
“Wah, hebat! Ide yang
keren! Ini kan patung konstruksi dari kaleng bekas yang kamu buat beberapa
minggu lalu! Dan tahukah kamu, bahwa patung yang kamu buat ini memang bagus
sekali. Pasti Ibumu suka,” kata Amir tak kalah gembira. “Ah, jadi ini yang kamu
bicarakan dengan Pak Barno tadi, ya?” selidik Amir.
“Betul! Aku
mengatakan sejujurnya kepada Pak Barno untuk meminta patung yang pernah aku
buat itu untuk dijadikan sebagai hadiah ulang tahun Ibu. Karena patung ini
sudah dinilai, dan minggu depan akan dibagikan ke kita semua, maka Pak Barno
tidak keberatan aku memintanya lebih dulu. Hanya Beliau berpesan agar aku
membungkusnya dengan rapi, supaya teman-teman lain tidak berbondong-bondong
datang kepada Beliau meminta patung buatan mereka,” tawa Tsaqif.
***************
Sumber cerita: Menjelajah Ruang Angkasa; Tema 9 Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk
SD/MI Kelas VI. Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.
Bagaimana pendapatmu
mengenai cerita fiksi di atas? Menarik bukan? Dalam sebuah cerita fiksi
tentunya ada bagian yang menarik dari cerita tersebut. Ada bagian yang paling
disukai oleh pembacanya. Cara untuk menentukan bagian mana yang disukai dari
sebuah cerita fiksi, kita perlu terlebih dahulu membaca dengan saksama cerita
tersebut. Setelah itu, kita dapat mulai dengan menungkapkan bagian yang
disukai. Seperti pada contoh berikut ini.
Berikutnya, kamu dapat
melaskan persamaan dan perbedaan cerita tersebut dengan peristiwa yang pernah
kamu alami atau yang pernah kamu tonton dari sebuah film. Dalam menentukan
persamaan dan perbedaannya, kamu dapat menggunakan diagram venn sebagai bantuan.
Tuliskan pokok pikiran yang ada di dalam cerita fiksi pada bagian cerita fiksi.
Tuliskan pokok pikiran dari pengalamanmu atau dari film yang ditonton pada
bagian yang lain. Tuliskan kesamaan antara keduanya di bagian tengah diagram
venn. Seperti dalam contoh berikut ini.
Setelah menuliskan ide
pokok dalam diagram venn, selanjutnya kamu dapat menuliskannya ke dalam bentuk
paragraf.
Nah, mudah bukan dalam
menentukan bagian menarik dari cerita fiksi, persamaan dan perbedaan antara isi
cerita fiksi dengan pengalaman pribadi.
Coba perhatikan buku
tematik tema 9 halaman 190! Kerjakan latihan tersebut sebagai tugas ya…!
Jika sudah selesai
kamu dapat mengumpulkannya di sini. Jangan lupa sertakan foto hasil kerja kawan
cergas, ya. Cukup 1 foto saja sertakan dengan identitas.
Selamat mengerjakan
dan tetap semangat. Terima kasih.
Salam Cergas
Ni Putu Trisna
Sulistyan
Komentar
Posting Komentar