Merdeka Belajar, Membangun Pebelajar Mandiri Sepanjang Hayat Melalui Rumah Belajar

Belajar dari Rumah



Enam bulan sudah kebijakan Belajar dari Rumah diterapkan sejak diumumkannya kasus positif Covid-19 yang pertama kali oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada pertengahan bulan Maret 2020 yang lalu. Selama enam bulan ini, ternyata begitu banyak keluh kesah yang menggambarkan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Belajar dari Rumah, baik oleh peserta didik, orang tua peserta didik, maupun kalangan pendidik itu sendiri.


Peserta didik banyak yang merasa pembelajaran yang diberikan oleh pendidik selama Belajar dari Rumah itu cenderung membosankan karena kurang interaksi. Bimbingan yang diperoleh dalam proses pembelajaran selama Belajar dari Rumah juga dirasa masih kurang. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan lebih sering guru hanya memberikan dan menagih tugas. Hal ini didukung oleh data hasil survey yang dilakukan oleh UNICEF pada bulan Mei dan Juni 2020. Yang menyatakan bahwa 66% dari 60 juta peserta didik di Indonesia merasa tidak nyaman belajar dari rumah selama pandemik Covid-19. Sebagian besar responden yang merupakan peserta didik merasa kurang memperoleh bimbingan dari guru saat belajar dari rumah. Hal ini terjadi karena peserta didik masih tergantung pada peran guru, belum terbiasa dengan lingkungan belajar yang berpusat kepada peserta didik, sebagai salah satu karakter Belajar dari Rumah, dimana peserta didik lebih aktif dan mandiri dalam memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, sebagian besar peserta didik belum terbiasa belajar secara mandiri.

 

Dari sisi orang tua juga banyak yang mengalami kendala. Sebagian besar orang tua belum siap menjadi ‘pendidik’ bagi anak-anaknya. Di samping itu, kegiatan Belajar dari Rumah yang menuntut penguasaan TIK yang baik dari para orang tua untuk dapat melakukan pendampingan bagi anak-anaknya. Kesulitan yang banyak dialami orang tua juga dimungkinkan oleh kurang adanya komunikasi yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua, tentang cara untuk melakukan pendampingan Belajar dari Rumah.

 

Bukan hanya peserta didik dan orang tua, menurut hasil survey KPAI, pendidik juga dinilai belum siap untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Berdasarkan survey tersebut, guru dinilai belum menyelenggarakan pembelajaran yang  interaktif. Peserta didik mengatakan tidak ada interaksi kecuali memberikan dan menagih tugas. Para guru dinilai belum siap mengadakan pembelajaran jarak jauh  yang mensyaratkan kreatifitas, inovasi dalam memanfaatkan platform atau sumber belajar digital yang memungkinkan terjadinya interaksi dalam upaya menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik. Pendidik belum mengupayakan, atau bahkan belum menyadari pentingnya pembentukan karakter mandiri bagi peserta didiknya. lebih ekstrem lagi, membelajarkan peserta didik menjadi mandiri di tengah situasi pandemik kerap dianggap sebagai sesuatu yang mustahil.

 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kemdikbud telah memberikan solusi. Melalui Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemdikbud No.15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah  dalam masa darurat penyebaran covid 19, telah direkomendasikan penggunaan Rumah Belajar. Rumah Belajar dapat difungsikan lebih maksimal lagi sebagai salah satu sumber belajar dan media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, pendidik, orang tua peserta didik, dan masyarakat untuk Belajar dari Rumah.

 

Rumah Belajar

Rumah Belajar adalah portal pembelajaran resmi milik Kemdikbud yang lahir dengan didasari pada kesadaran akan tren pendidikan di era digital dengan karakteristik peserta didik yang membutuhkan kepraktisan dalam mengakses informasi. Fitur-fitur yang ada pada Rumah Belajar menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara dinamis untuk mendukung penerapan Belajar dari Rumah. Peran Rumah Belajar dalam mendukung penerapan Belajar dari Rumah dapat dilihat dari hasil survey yang diadakan Kemdikbud terkait Belajar dari Rumah yang menempatkan Rumah Belajar pada urutan kedua aplikasi sumber belajar daring yang paling sering diakses selama Belajar dari Rumah selama pandemik Covid-19.

 

Rumah Belajar menjawab permasalahan ketergantungan peserta didik terhadap pendidik untuk memperoleh bahan ajar. Melalui penggunaan Rumah Belajar, pendidik dapat membimbing peserta didik untuk belajar secara mandiri menggunakan konten-konten yang ada pada fitur-fitur Rumah Belajar. Orang tua juga dapat terbantu dalam mendampingi dan menyediakan media dan sumber belajar pelengkap bagi anak-anak mereka selama Belajar dari Rumah.

 

Pendidik dapat memanfaatkan fitur-fitur Rumah Belajar dalam menerapkan model-model pembelajaran inovatif. Menawarkan beragam variasi aktivitas sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran masing-masing, melatih peserta didik lebih mandiri dalam mengakses media dan sumber belajar.

 

Beberapa model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dengan memanfaatkan Rumah Belajar selama Belajar dari Rumah antara lain sebagai berikut.

 

Discovery-Inquiry, rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

 

Flipped Classroom, pembelajaran yang membalik metode tradisional di mana materi biasanya diberikan pada saat proses pembelajaran tetapi materi diberikan sebelum proses pembelajaran.

 

Project Based Learning, pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.

 

Blended Learning dengan Blog, pembelajaran yang menggunakan blog untuk mencapai tujuan pendidikan.

 

Pembelajaran Berbasis Game, pembelajaran yang menggunakan permainan atau game digital untuk tujuan pembelajaran.

 

Self Organized Learning Environments/SOLE, pembelajaran yang menitik beratkan proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya.

 

Fitur apa saja yang ada di Rumah Belajar?

Fitur-fitur keren yang ada pada portal Rumah Belajar antara lain sebagai berikut.

 

Sumber Belajar

Sumber Belajar adalah salah satu fitur pada portal Rumah Belajar  yang menyediakan berbagai macam konten pembelajaran dengan media yang beragam seperti video, audio, laman interaktif yang diperuntukkan bagi guru dan peserta didik di semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat.

Dengan adanya variasi konten pada Sumber Belajar, menjadikan pemanfaatannya dapat lebih mengakomodasi variasi kegiatan belajar yang sekaligus mengakomodasi adanya variasi atau perbedaan gaya belajar yang dimiliki setiap beserta didik. Bagi pendidik, keluwesan dan pemberian perhatian terhadap perbedaan gaya belajar peserta didik adalah penting. Karena, dari hal ini, peserta didik akan memahami bahwa dirinya dihargai. Penghargaan terhadap diri peserta didik yang makin berkembang dari hari ke hari akan menuntunnya menjadi pembelajar yang semakin hari semakin mandiri dengan kesenangan untuk belajar yang lebih terpelihara sepanjang hayat.

Sumber Belajar


Bank Soal

Bank Soal adalah satu fitur utama di portal Rumah Belajar yang terdiri dari kumpulan soal latihan, ulangan, dan ujian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi belajar peserta didik. Bank Soal menyediakan bahan evaluasi untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK dan SLB.

Dengan tersedianya soal-soal latihan, ulangan, dan ujian pada fitur Bank Soal, pendidik dapat lebih mudah melakukan pembiasaan terhadap peserta didik untuk dapat berlatih dan melakukan penilaian secara mandiri terhadap pencapaian belajarnya. Peserta didik yang telah terbiasa menikmati otoritas atau kemerdekaan atas penilaian belajarnya sendiri, memiliki kecenderungan untuk lebih dapat belajar secara mandiri. Hanya dengan penambahan keleluasaan dari segi waktu, maka penilaian belajar secara mandiri ini akan dapat melahirkan peserta didik dengan bangunan karakter belajar mandiri yang lebih kuat sepanjang hayat.

 

Bank Soal

 Kelas Maya/Kelas Digital

Kelas Maya/Kelas Digital merupakan salah satu fitur dalam portal Rumah Belajar yang bisa dimanfaatkan untuk menyelenggarakan aktivitas belajar jarak jauh. Kelas Maya/Kelas Digital memungkinkan pembelajaran dilaksanakan secara terstruktur meskipun tidak melaksanakan tatap muka. Aktivitas dalam Kelas Maya/Kelas Digital mengedepankan kemandirian belajar peserta didik dalam bentuk: Belajar dari modul dengan beragam media; Berdiskusi; Mengerjakan tugas; Dan, evaluasi pembelajaran.

Pemanfaatan fitur Kelas Maya dapat mempermudah pendidik untuk melakukan telusur kegiatan pembelajaran semua peserta didik. Dengan pembelajaran online yang terstruktur, pelayanan terhadap semua peserta didik dapat lebih mudah dilakukan, termasuk pemberian bimbingan dan bantuan belajar untuk peserta didik. Sebagai pendidik, tentu saja unsur bimbingan dan bantuan belajar ini tidak dapat ditinggalkan. Mengingat, peserta didik memerlukan pencetus untuk berpikir dan memahami materi pelajarannya sendiri. Jika peserta didik sudah terampil dalam berpikir kritis dan membangun pemahaman, niscaya peserta didik tersebut akan tumbuh menjadi pembelajar yang mandiri di sepanjang hayatnya.

 

Kelas Maya

Laboratorium Maya

Laboratorium Maya pada portal Rumah Belajar Kemdikbud merupakan sebuah software komputer yang memiliki kemampuan untuk melakukan modeling peralatan komputer secara matematis dan disajikan melalui sebuah simulasi. Dengan kata lain, Laboratorium Maya merupakan bentuk tiruan dari sebuah laboratorium riil yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran maupun penelitian secara ilmiah guna menekankan sebuah konsep atau mendalami konsep-konsep tertentu.

Sejalan dengan pemanfaatan fitur lainnya pada portal Rumah Belajar, pemanfaatan Laboratorium Maya juga dapat menumbuhkembangkan kemandirian belajar sepanjang hayat bagi peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan di Laboratorium Maya dapat mengakomodasi perbedaan gaya belajar peserta didik. Ada peserta didik yang belajar dengan cara mendengarkan, ada yang belajar dengan cara melihat, dan ada pula yang perlu mempraktikkannya secara langsung. Selain itu, pemberian refleksi bersama usai suatu percobaan dapat menanamkan percaya diri dan penghargaan sehingga peserta didik pun dapat tumbuh menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.

 

Laboratorium Maya

Selain itu terdapat pula fitur lainnya yang sangat mendukung penumbuhkembangan karakter belajar mandiri sepanjang hayat seperti:

Buku Sekolah Elektronik (BSE) adalah salah satu fitur di platform Rumah Belajar yang menyajikan konten buku digital atau e-book, yang dapat dibaca secara online pagi pengguna yang memiliki koneksi internet melimpah. Bagi pengguna yang memiliki keterbatasan koneksi internet, dapat mengunduh BSE kemudian dibaca secara offline. Konten fitur BSE berupa buku digital dari buku-buku sekolah berdasarkan kurikulum (untuk jenjang PAUS, SD, SMP, SMA/SMK) dalam format pdf.

 

Karya Bahasa dan Sastra, menyediakan buku-buku digital (e-book) mengenai bahasa dan sastra untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dengan kategori prosa, puisi dan literatur yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung literasi teknologi atau literasi digital, dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

 

Peta Budaya, sebuah layanan dalam portal Rumah Belajar yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa dan guru di sekolah maupun masyarakat yang ingin mengetahui keragaman budaya Indonesia. Dan fitur-fitur keren lainnya dari Rumah belajar.

 

Dengan demikian, dapat diberikan suatu simpulan bahwa memangun karakter belajar mandiri sepanjang hayat dalam diri peserta didik kita dalam situasi pandemik bukanlah suatu yang mustahil. Pendidik hanya perlu belajar lebih merdeka untuk dapat menyelenggarakan merdeka belajar bagi semua peserta didiknya secara inklusif.

 

Bagaimana? Belum cukup tertantang untuk memanfaatkan portal Rumah Belajar dalam pembelajaran Anda?

 

Temukan informasi selengkapnya melalui https://belajar.kemdikbud.go.id

Ikuti pada

Instagram: @belajar.kemdikbud

YouTube: Rumah Belajar Kemdikbud

Facebook: Rumah Belajar Kemdikbud

 

Sumber: Panduan Belajar dari Rumah dengan Memanfaatkan Rumah Belajar, Pusdatin Kemdikbud.

Komentar

Posting Komentar