Coaching PembaTIK Level 4
Tak kenal maka tak sayang.
Begitulah mungkin pepatah yang cocok diberikan kepada para peserta diklat Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 4. Apalagi bagi yang baru pertama kali ikut level berbagi (seperti saya ini), pastinya bukan hanya sekedar tak kenal, tapi juga bingung. Tidak tahu apa saja yang harus dilakukan. Jadi, daripada meraba-raba, lebih baik ikut coaching-nya. Ya, kan?
Berdasarkan surat dari Pusdatin Nomor : 4700/J1.1/PP/2020 tanggal 18 September 2020 tentang Undangan PembaTIK 2020 Level 4, maka kami pun mengikuti Coaching PembaTIK Level 4 dari tanggal 28 sampai 30 September 2020. Sebelum mengikuti kegiatan Coaching ini tentunya sudah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Koordinasi meliputi memohon surat tugas dan pernyataan dukungan. Ini penting selain sebagai syarat administrasi, juga sebagai pemotivasi untuk mengikuti kegiatan. Selain melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, dilakukan pula koordinasi dengan pengawas sekolah beserta koordinator wilayah dan Dinas Pendidikan kabupaten Jembrana.
Pada awalnya, ada sedikit kendala yang dialami di Dinas Pendidikan kabupaten Jembrana, karena dari pihak Dinas menyatakan bahwa surat dari Pusdatin tersebut ditujukan kepada kepala sekolah, bukan kepada dinas pendidikan. Namun, dengan komunikasi yang baik dan dibantu pula oleh pihak sekolah yang bersurat kepada Dinas Pendidikan, akhirnya kami pun dapat difasilitasi.
Ada banyak sekali ilmu yang didapat dengan mengikuti Coaching PembaTIK Level 4. Semua materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Ada 30 orang peserta dalam kegiatan tersebut. Ketigapuluh peserta tersebut adalah Sahabat Rumah Belajar Bali 2020. Dibimbing oleh para Duta Rumah Belajar Nasional Provinsi Bali dan juga Coaching dari Pusdatin Kemdikbud.
Di hari pertama yakni tanggal 28 September 2020, diberikan materi oleh Kepala LPMP Bali. yang menyatakan bahwa luas wilayah dan kekayaan sumber daya alam tidak menjamin sebuah negara menjadi maju. Sebuah negara dapat menjadi negara maju apabila sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Sumber daya manusia berkualitas antara lain ditandai dengan penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang baik di kalangan generasi muda. penguasaan terhadap TIK merupakan sebuah lompatan menuju Indonesia maju. Untuk itu, semua warga negara harus mendapatkan pendidikan yang bermutu. Dengan tujuan akhir untuk meningatkan kualitas lulusan. Kualitas lulusan tersebut dapat dicapai melalui sebuah proses yang dimulai dari peningkatan kualitas proses pembelajaran, peningkatan kualitas penguasaan kompetensi guru diantaranya adalah guru yang melek TIK dan mampu menyelenggarakan pembelajaran berbasis HOTS.
Pada kesempatan itu, Sahabat Rumah Belajar diberikan kesempatan secara bergiliran menyampaikan motivasi mengikuti kegiatan PembaTIK. Ada beragam motivasi yang dimiliki peserta, namun sebagian besar menyatakan adalah karena ingin belajar dan meningkatkan kualitas sebagai guru. Selanjutnya Sahabat Rumah Belajar mendapatkan pengarahan tentang teknis dan aspek penilaian yang akan dilakukan di Level 4 ini. Diantaranya tentang vlog, blog, dan tatap maya atau tatap muka apabila memungkinkan.
Bapak Arie Nugroho, adalah salah satu coach yang memberikan materi tentang vlog. Beliau menjelaskan tentang konten vlog yang secara struktur terdiri atas opening, isi, dan closing. Sebelum membuat vlog, harus disiapkan elemen audio dan visual. Kemudian menuliskannya pada naskah, misalnya bentuk naskah 2 kolom. Yang harus diperhatikan dalam membuat vlog adalah present yourself, pakaian dan set, tata bahasa, positive attitude, interaksi, private info security, dan jangan lupa berlatih. Tips yang diberikan oleh Bapak Arie adalah "be friend with the light and get closser to the mic."
Di hari kedua, yakni tanggal 29 September 2020, Sahabat Rumah Belajar diberikan pembekalan tentang orientasi kelas online, materi blog yang menarik, dan konsultasi peserta. Tips blog yang menarik diberikan oleh Duta Rumah Belajar, Bapak Komang Budiadnya. Diantaranya bahwa, blog yang menarik adalah blog yang memiliki tujuan, menentukan niche (topik utama), dan kontinu. Materi ini kemudian ditekankan kembali oleh Bapak Hendro Gunarto bahwa ada dua jenis blog yang dapat dibuat.Kedua jenis blog tersebut adalah blog untuk personal branding dan blog yang content oriented. Dalam membuat konten blog, ada kalanya memang dibutuhkan keterampilan untuk membuat judul yang bombastis, namun tetap diupayakan agar jangan sampai keluar dari konten.
Pada sesi konsultasi peserta, para DRB memberikan kami banyak sharing pengalaman. Kendala yang dihadapi dalam berbagi, diantaranya: manajemen waktu, izin atasan (termasuk izin koordinator pengawas), kendala dalam menyiapkan media, menyiapkan merchandize ataupun doorprize. Namun, apapun kendala yang dihadapi harus tetap semangat, karena ini adalah kesempatan untuk mengangkat nama sekolah. Sahabat Rumah Belajar dapat mengangkat nama sekolah, bukan mengandalkan sekolah untuk mengangkat nama kita. Sahabat Rumah Belajar harus memiliki sifat rendah hati, selalu mau belajar, jangan mencari, selalu memberi. Demikian penyampaian motivasi yang disampaikan oleh Duta Rumah Belajar Nasional Provinsi Bali.
Pada hari ketiga, kami diberikan pembekalan tentang strategi berbagi dan berkolaborasi. Berbagi dan berkolaborasi harus memiliki tujuan. Jika kita tidak memiliki tujuan, kita tidak tahu ke mana akan pergi, maka jalan mana pun yang ditempuh, disitulah akan sampai. Untuk dapat berbagi, kita harus bekerja keras. Kerja keras akan mengalahkan orang berbakat, ketika orang berbakat tersebut tidak bekerja keras.
Manusia adalah makhlus sosial, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, sangat saling ketergantungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama satu dengan yang lain. Strategi yang dapat dibangun dalam berbagi adalah dengan membentuk peer to peer learning. Membangun lingkungan belajar yang aktif dan kooperatif. Mendorong siswa untuk memberi dan menerima umpan balik serta mengevaluasi pembelajaran satu sama lain. Dan mempromosikan saling ketergantungan dan akuntabilitas yang baik.
Dalam berbagi dengan sesama guru, kita perlu memperhatikan pembelajaran andragogi. Tingkatkan dan perhatikan kemampuan berkomunikasi verbal. Selalu mengasah keterampilan untuk dapat menjadi fasilitator, kemampuan memimpin dan mengelola kelompok. tempatkan diri untuk dapat menjadi pencetus ide dan mampu memecahkan masalah (problem solver). jangan lupa, berikan ice breaking seperti menyanyi, olahraga, sulap, permainan, atau pun quiz. Tidak kalah penting pula yang perlu dilatih adalah kemampuan untuk membuat simpulan.
Prinsip dalam berbagi adalah memberi. Berbagi dapat dilakukan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan, musyawarah, pertemuan atau perkumpulan, lokakarya atau seminar, dan diskusi kelompok.
Sebagai penutup, kami disuguhi sebuah kata mutiara yang sangat menyentuh dan menggugah. "Kosongkan gelasmu untuk menambah ilmu."
Temukan
informasi selengkapnya melalui https://belajar.kemdikbud.go.id
Ikuti pada
Instagram:
@belajar.kemdikbud
YouTube: Rumah
Belajar Kemdikbud
Facebook: Rumah
Belajar Kemdikbud
Saran, masukan, dan kritik yang bersifat membangun silakan isikan pada kolom komentar. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar