Tips dan Trik Sukses Berbagi Melalui Konfrensi Video

Tips Berbagi dengan Video Conference


Kita mungkin sering mendengar kata bijak yang mengatakan bahwa pengetahuan yang dibagikan tidak akan membuatnya berkurang, pengetahuan yang dibagikan justru akan bertambah dan dilipatgandakan. Berbagi adalah cara kita sebagai makhluk sosial untuk mengkreasi kehidupan. Karena manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa saling berbagi dengan manusia lainnya. Begitu banyak orang telah menemukan hikmah dari berbagi karena berbagi adalah cara untuk dapat menebar manfaat kepada lebih banyak orang. Dengan berbagi, begitu banyak orang telah berhasil membangun kekuatan komunitas. Tidak perlu menunggu menjadi ahli baru berbagi, berbagilah sekarang untuk dikenang di masa mendatang. Karena berbagi adalah cara menabung yang paling mudah, cara untuk dikenang sepanjang waktu hingga ke anak cucu, dan cara untuk dapat memanfaatkan internet dengan bijak.


Berbagi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan melalui berbagai media. Pada masa pandemi seperti sekarang ini, konfrensi video merupakan cara berbagi yang populer. Melalui konfrensi video, kegiatan berbagi dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah, dan murah dibandingkan dengan dilakukan secara langsung melalui tatap muka. Meski tidak bisa dimungkiri bahwa berbagi melalui konfrensi video pun memiliki kendala. Misalnya waktu yang terbatas manakala hal yang ingin disampaikan banyak. Tidak bertemu secara fisik yang membatasi dalam hal pergerakan maupun kontak dengan pendengar. Kendala dari infrastruktur dan piranti yang beragam. Serta kesulitan dalam memperagakan banyak hal.


Adapun tips dan trik yang dapat dilakukan untuk dapat sukses berbagi melalui video konfrensi di antaranya.


Pertama, ciptakan keterlibatan dari partisipan. Ingat, tujuan dari komunikasi bukan hanya menyampaikan pesan, tapi membuat seseorang untuk dapat melakukan apa yang disampaikan. Buatlah kegiatan yang berpusat kepada partisipan (peserta didik). Adalah sangat penting di akhir sesi untuk membuat partisipan menunjukkan apa yang dapat mereka lalukan, bukan apa yang mereka ketahui.


Kedua, lakukan penyesuaian terhadap fitur-fitur konfrensi video agar sesuai dengan kebutuhan. Sebagai pembicara atau penyelenggara acara berbagi melalui konfrensi video haruslah merancang strategi untuk prosesnya berlangsung dengan baik dan lancar. Misalnya tentang kapan saat untuk menghidupkan video atau tidak menghidupkan. Memperhatikan faktor bandwith sekaligus karakteristik materi atau kegiatan yang akan dilakukan. Bila perlu, lakukanlah gladi resik secara kolektif sebelum acara dimulai.


Ketiga, ciptakan interaksi dan umpan balik antara pembicara dengan partisipan. Hindari berbicara satu arah atau berbicara sendiri. Itu tidak akan membuat terlihat lebih pintar. Luangkan waktu untuk mendengarkan partisipan, misalnya memperkenalkan diri, menanyakan kabar, atau bertukar pendapat. Lakukan komunikasi secara natural dan efektif, seolah-olah benar-benar berkomunikasi secara langsung. Komunikasi non-verbal, seperti gerakan-gerakan tubuh juga sangat penting. Perhatikan dan sesuaikan penggunaannya selama berkomunikasi melalui konfrensi video. Jangan lupa untuk melakukan ice breaking di sela-sela kegiatan konfrensi video.


Keempat, perhatikan bahwa jendela waktu efektif dalam kegiatan konfrensi video hanyalah 30 menit. Tidak perlu terlalu banyak hal yang ingin disampaikan. Fokus pada satu atau dua hal, namun dibahas secara mendalam. Umumnya, perhatian partisipan akan semakin rendah jika semakin lama mengikuti konfrensi video.


Kelima, pastikan untuk merekam konfrensi video yang dilakukan. Dapat dengan memanfaatkan fitur perekaman yang disediakan aplikasi video konfrensi atau dengan menggunakan alat perekam lain. hal ini untuk memastikan agar video konfrensi dapat dibagikan kembali setelah kegiatan selesai. Dengan cara ini, kita dapat berbagi kepada lebih banyak orang dan lebih banyak pula yang dapat merasakan manfaatnya.


Bagaimanapun kendala yang dihadapi, seorang guru yang benar-benar memiliki DNA guru, tidak akan pernah menyerah. Dia akan menggunakan apa saja untuk dapat mengajar. Seorang guru akan selalu menemukan jalan untuk dapat berbagi kepada anak didiknya. Pendidikan jarak jauh pada esensinya adalah bagaimana membuat anak didik 'ketagihan' belajar sendiri (menjadi pebelajar mandiri).


Semua materi ini adalah materi Kuliah Umum PembaTIK Level 4 oleh Narasumber pakar, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA (Pakar Teknologi) yang telah penulis ikuti pada hari Jumat, 18 September 2020 pukul 09.00 sampai 10.30 WIB.


Prof Eko Indrajit


Di akhir acara, Prof. Eko menyampaikan sebuah pertanyaan yang sangat menggugah.

 

"Seperti apa ingin dikenang saat menginggal nanti?"

"Manusia mati meninggalkan rekam jejak digital."


Temukan Rumah Belajar di PlayStore atau melalui https://belajar.kemdikbud.go.id

Ikuti pada

Instagram: @belajar.kemdikbud

YouTube: Rumah Belajar Kemdikbud

Facebook: Rumah Belajar Kemdikbud


Saran, masukan, kritikan, silakan isikan di kolom komentar. Terima kasih.

Komentar