Vlog Tugas Akhir PembaTIK Level 4

 Mana lebih baik, modern atau kuno?


Saya teringat tentang pertanyaan yang dulu pernah diajukan oleh teman saya di bangku kuliah D2 PGSD. Pertanyaan tersebut dijawab oleh kawan saya yang lain dan membuat kedua teman saya tersebut terlibat perdebatan panjang dalam candaan ringan. Saya memikirkan hal tersebut dalam benak, dan mengambil simpulan bahwa modern dan kuno sama baiknya dari sisi masing-masing. Misalnya, modern dari segi ilmu pengetahuan itu baik. Dan kuno dari segi karakter, moral dan etika itu baik. Tapi itu hanyalah pendapat pribadi saya.


Yang jelas antara modernitas dengan budaya warisan leluhur itu harus seimbang dan diambil dari sisi baiknya. Se-modern apapun ilmu pengetahuan dan teknologi, kita tidak boleh pernah lupa apalagi menyimpang dari akar budaya, nilai-nilai luhur karakter yang ditanamkan oleh kakek-nenek, para orang tua dahulu.


Itulah yang mendasari saya, tidak pernah menanggalkan kearifan lokal dalam pembelajaran yang saya ampu. Meskipun di tengah pesatnya arus kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.


Salunglung sabayantaka adalah salah satu contoh kearifan lokal masyarakat Bali yang merupakan perasaan senasib sepenanggungan sebagai bentuk kepedulian sosial masyarakat.


Bagaimana mengintegrasikan konsep salunglung sabaantaka dalam pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif terintegrasi Rumah Belajar. 


Saksikan dalam Vlog Tugas Akhir PembaTIK Level 4 saya di video berikut ini.




Temukan Rumah Belajar di PlayStore atau melalui https://belajar.kemdikbud.go.id

jangan lupa ikuti akun media sosial Rumah Belajar pada

Instagram: @belajar.kemdikbud

YouTube: Rumah Belajar Kemdikbud

Facebook: Rumah Belajar Kemdikbud


Saran, Masukan, kritikan yang bersifat membangun sangat dinantikan, silakan isikan di kolom komentar. Terima kasih.




Komentar